PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD
TEORI DAN PRAKTEK – BAHAN DISKUSI PROGRAM S-1 PGSD
MEMBACA CEPAT
Membaca merupakan aktivitas yang kompleks dengan menggerakkan
sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah, misalnya orang harus
menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat.
Kita tidak bisa membaca tanpa menggerakkan mata atau tanpa menggunakan
pikiran kita. Pemahaman dan kecepatan membaca menjadi amat bergantung
pada kecakapan dalam menjalankan setiap organ tubuh yang diperlukan
untuk itu.Pada waktu anak belajar membaca, ia belajar mengenal kata demi kata, mengejanya, dan membedakannya dengan kata-kata lain. Misalnya padi dan pagi. Anak harus membaca dengan bersuara, mengucapkan setiap kata secara penuh agar diketahui apakah benar atau salah ia membaca. Selagi belajar anak diajari membaca secara struktural, yaitu dari kiri ke kanan dan mengamati tiap kata dengan saksama pada susunan yang ada. Keterbatasannya belu memungkinkan memanipulasi arti kata dan susunan kata itu dalam kalimat. Oleh karena itu, pada waktu membaca anak melakukan kebiasaan berikut.
a) Menggerakkan bibir untuk melafalkan kata yang dibaca.
b) Menggerakkan kepala dari kiri ke kanan.
c) Menggunakan jari atau benda lain dari kiri ke kanan.
Secara tidak disadari, cara membaca yang dilakukan waktu kecil itu tetap diteruskan hingga dewasa. Mestinya, orang dewasa dapat dengan cepat mengenali frase, kalimat, dan urutan ide sehingga cara-cara di waktu kanak-kanak tidak perlu lagi digunakan.
- 1. Penghambat Membaca Cepat
Membaca dengan bersuara (vokalisasi), menggerakkan biir, menunjuk kata demi kata dengan jari, dan menggerakkan kepala dari kiri ke kanan, merupakan kebiasaan yang menghambat.
Menurut Soedarso (2006:5) kebiasaan yang melibatkan fisik itu mudah diatasi dan dalam tempo dua minggu keiasaan itu akan hilang, asalkan kita mau mempraktikkan cara-cara penanggulangannya. Hambatan lain yang sulit diatasi adalah regresi, atau mengulai beberapa kata ke belakang dan subvokalisasi atau melafalkan kata dalam batin.
- Vokalisasi
Untuk menghilangkan kebiasaan itu menurut Soedarso (2006:5) tiuplah (bibir seperti bersiul) sementara membaca dan letakkan tangan di leher (tidak boleh terasa getaran).
- Gerakan Bibir
(1) Rapatkan bibir kuat-kuat, tekankan lidah ke langit-langit mulut.
(2) Mengunyah permen karet.
(3) Ambil pensil atau sesuatu yang lain yang cukup ringan, lalu jepit dengan kedua bibir (bukan gigi), usahakan pensil itu tidak ergerak.
(4) Bibir dalam posisi bersiul, tetapi tanpa suara.
- Gerakan Kepala
Perhatikanlah gelas yang ada di meja Anda. Pada saat itu ternyata Anda dapat sekaligus melihat pensil, mesin tik, buku dan benda-benda lain. Kemampuan melihat sekitar titik pandang itu disebut medan penglihatan (peripheral vision) Untuk menghialngkan kebiasaan itu lakukanlah salah satu cara ini.
(1) Letakkan telunjuk jari ke pipi dan sandarkan siku tangan ke meja selama membaca. Apabila terasa tangan terdesak oleh gerakan kepala itu, sadarlah dan hentikan gerakan itu.
(2) Tangan memegang dagu seperti memegang-megang jenggot dan bila kepala bergerak, Anda akan tersadar lalu hintikan gerakan itu.
(3) Letakkan ujung telunjuk jari di hidung, maka bila kepala bergerak Anda akan menyadarinya dan berusahalah untuk menghentikannya.
- Menunjuk dengan Jari
Cara membaca dengan menunjuk dengan jari atau benda lain itu sangat menghambat sebab gerakan tangan lebih lambat daripada gerakan mata. Kebiasaan itu dapat dihilangkan dengan cara yang mudah seperti berikut ini.
(1) Kedua tangan memegang buku yang dibaca
(2) Memasukkan angan ke saku selama membaca
- Regresi
Contoh di bawah ini menunjukkan gerakan mata dengan pengulangan ke belakang
1 2 3 7 4 5 6 8
Pada waktu IMF mempelajari resheduling hutang-hutang
Untuk mengurangi regresi itu dapat dilaksanakan hal berikut.
(1) Tanamkan kepercayaan diri. Jangan berusaha mengerti setia kata atau kalimat di paragraf itu. Jangan terpaku pada detail. Terus saja membaca. Jangan ikuti godaan untuk kembali ke belakang.
(2) Hadapi bahan bacaan. Jika Anda membaca , baca! Apa yang sudah ketinggalan, tinggalkan! Terus. Terus saja. Perhatikan ke bahan yang Anda baca dan baca!
(3) Terus saja baca sampai kalimat selesai. Apa yang anda kira tertinggal, nanti akan Anda temui lagi. Apa yang Anda anggap tertinggal akan muncul lagi. Terus saja Anda baca. Semua akan terbukti bahwa kita tidak kehilangan sesuatu. Ingatlah bahwa kemampuan mata dan otak kita jauh melebihi pikiran kita. Oleh karena itu, paksakan terus. Dengan demikian Anda akan mengganti kebiasaan lama dengan yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar